SweetNovel HOME timur angst anime barat chicklit horor misteri seleb sistem urban
Penguasa Benua Teratai Biru 2

Penguasa Benua Teratai Biru 2

1. Bersama Yan Xiao Er.

👉 Bagi yang baru mampir, baca PBTB Vol 1.

👉 Dukung Novel ini dengan meninggalkan jejak berupa Rate, Like dan Komentar. Terima kasih.

________________________

" Cara pertama. Melakukan perjanjian damai dengan kekaisaran Hanguo, dan cara kedua adalah membuat pasukan palsu. Kedua cara ini sama-sama memiliki keuntungan dan juga kerugian."

" Saudara Ruo mohon rinciannya!" ucap  Yan Xiao Er penasaran.

" Baik. Cara pertama. Kirim utusan untuk membuat  perjanjian damai dengan kekaisaran Hanguo. Berikan mereka kompensasi yang pantas atas tindakan kalian sebelumnya, baik itu berupa benda, atau dengan memberikan kota terdekat dengan wilayah  mereka. Keuntungan perjanjian ini adalah kalian secara langsung telah memiliki aliansi dan menghindari serangan dari mereka."

" Tapi apakah pihak kekasaran Hanguo akan menerima usulan itu?"

" Jika saudara yang pergi. Aku rasa usulan itu pasti akan di terima,  karena aku yakin kekaisaran Hanguo juga tidak ingin berperang. Selain itu, aku juga akan membantu."

" Jenderal Ruo benar.  Jika kita bisa menciptakan perdamaian, mengapa tidak?" ucap Jing Xiuhuan bersemangat.

" Baik itu cara pertama. Aku telah memahami keuntungan dan kerugiannya dengan jelas. Saudara Ruo, bagaimana dengan cara ke dua?"

" Saudara Xiao Er, aku tahu bahwa kekaisaran Dong memiliki jumlah pasukan yang sangat banyak, tetapi untuk menggerakkan mereka dalam waktu singkat pasti sangat sulit, karena jarak yang terlalu jauh. Pasukan palsu yang aku maksud adalah, sebarkan semua pasukan utama yang telah datang  untuk berada di luar benteng, hingga berada di wilayah netral. Tempatkan mereka di tempat itu dan biarkan benteng dalam keadaan kosong. Selain itu, gunakan perisai mantra ilusi untuk membuat jumlah kalian terlihat lebih banyak."

" Saudara Ruo, apakah ini tidak konyol?"

" Saudara Xiao Er, tenanglah, penjelasanku belum selesai." Sambil tersenyum kecil.

"  Cara ini memang terlihat konyol,  karena membiarkan pasukan di luar benteng,  dan secara otomatis itu akan membuat mereka terbunuh  dengan  mudah. Sudah aku sampaikan sebelumnya, namanya juga pasukan palsu. Tugasnya adalah menakuti lawan. Dalam hal ini, kalian harus membuat pasukan khusus yang menyebarkan informasi itu hingga tiba di kekaisaran Meng. Susupi kota-kota, serta pasukan mereka. Sebarkan informasi bahwa kalian telah siap  berperang,  bahkan akan siap menyerang."

" Tapi bagaimana jika mereka menyelidiki kebenaran berita itu ?"

" Jenderal Xiao Er, jika mereka  telah melihat  pasukan asli sudah memenuhi  wilayah Netral, aku yakin mereka tidak akan berani  memasuki wilayah  benteng." Qiaofeng bersuara.

" Jenderal Qiaofeng benar, tapi kelemahannya adalah kalian tidak akan mampu menyimpan kebohongan itu lebih lama, jika mereka telah mengetahui kebenarannya, maka bersiaplah dengan peperangan yang sebenarnya. ingat cara ke dua ini sifatnya hanya menunda."

" Saudara Ruo, terima kasih. Aku mengerti," ucap Yan Xioa Er gembira.

" Tapi bagaimana jika kita mengajukan perdamaian saja?"

" Justru itu adalah tindakan yang sangat konyol. Kekaisaran Meng akan menganggap kekaisan Dong lemah."

" Saudara Ruo benar."

Mereka lalu melanjutkan perbincangan itu dengan santai sambil menikmati makanan yang telah tersedia.

Menjelang malam, Yan Xiao Er lalu meninggalkan tempat itu untuk segera kembali ke ibukota kekaisaran Dong untuk menemui kaisar Ye Dongli.

" Guru Agung sungguh ahli strategi perang!" ucap Qiaofeng berbicara pada  Jing Xiuhuan melalui telepati  sembari menatap  Qing Ruo dengan sangat hormat.

" Benar," Jawab Jing Xiuhuan.

" Baiklah, kita kembali ke istana. Ingat jangan menunjukkan tindakan yang  mencurigakan karena kalian memang sedang diawasi."

" Baik guru agung."

Qing Ruo dan rombongannya lalu meninggalkan restoran tersebut.

*****

Istana pasukan elit Qilin Api.

Di dalam kamar.

Qing Ling yang telah menghentikan latihannya berbincang-bincang dengan She Mei Lu dengan santai.

" Adik Ling, Berapa lama lagi kita akan beristirahat di kota ini?"

" Kakak Youyu, aku juga tidak tahu. Mungkin kita akan menunggu sampai urusan Gege Ruo selesai."

" Adik, Aku tidak mengerti."

" Kakak Youyu, dalam perjalanan kita, hingga  tiba di tempat ini, apakah  kakak melihat pergerakan pasukan yang begitu banyak dari utara?"

" Benar, itu adalah pasukan kekaisaran Dong, mungkin mereka akan menyerang Wilayah utara?"

Qing Ling tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.

" Kakak Youyu, tepatnya merekalah yang akan diserang dari wilayah utara."

" Lalu apa urusannya dengan adik Ruo?"

Qing Ling lalu menceritakan perjalanannya mulai dari pulau Wugaou.  Membuat kekacauan di kekaisaran Hanguo, hingga terlibat dalam peperangan antara kekaisaran Hanguo dan Kekaisaran Dong.

She Mei Lu ternganga.

" Apakah itu alasannya mengapa  para jenderal itu memanggil adik Ruo sebagai guru agung?"

" Benar, bahkan jenderal besar mereka Jiantou Tian dan kaisar Qiang Yonggan memanggil gege Ruo dengan panggilan itu."

" Lalu bagaimana dengan masalah saat ini?"

" Peperangan itu memantik kekuatan lain untuk terlibat. Aku menduga ini ada kaitannya dengan Klan Yan."

" Adik Ling, ada apa dengan Klan Yan?"

" Di Klan Yan,  ada Yan Xiao Er, teman dan sahabat gege Ruo. Selain itu, gege Ruo memiliki tanggung jawab untuk menjaga perdamaian benua teratai biru."

" Benarkah!?"

" Benar, mungkin itu alasannya mengapa gege singgah di kota ini. Aku tidak tahu apakah kita akan terlibat secara langsung dalam peperangan ini atau tidak,  tetapi sebaiknya kita menunggu saja perkembangannya." 

" Aku mengerti," ucap She Mei Lu sambil menatap Qing Ling dengan lekat.

" Kakak Youyu, apakah ada yang salah?"

" Adiku, kamu sangat beruntung. Suamimu sangat peduli pada temanya, bahkan pada orang lain."

Qing Ling tersenyum lembut.

" Aku adalah wanita yang berbahagia. Walaupun demikian kadang aku merasa sedih."

" Mengapa bisa demikian?"

" Gege Ruo terlalu sering membahayakan dirinya, bahkan beberapa kali hampir terbunuh. Dan aku  bahkan hampir bunuh diri karena hal itu." Dengan wajah sedih. 

" Hush..., adik Ling bicara apa? Adik Ruo adalah dewa. Lagipula sudah ada aku. Aku akan melakukan apa saja untuk melindungi kalian." sambil meraih tangan Qing Ling dan menggenggamnya dengan erat.

" Kakak Youyu, terima kasih. Tapi kakak juga harus memikirkan kebahagiaan kakak, aku yakin Gege Ruo tidak akan senang jika dia menjadi beban untuk kakak."

" Kalian adalah kebahagiannku, lalu bagaimana bisa menjadi beban."

" Kakak,..." sambil memeluknya dan menangis tersedu-sedu.

" Hais..., apa lagi ini." sambil megusap-usap rambut Qing Ling dengan lembut.

" Kakak, aku adalah putri tunggal. Sejak kecil aku begitu ingin merasakan kehadiran seorang saudara..." Qing  Ling mengoceh

" Aku tidak menyangka wanita tegar dan cantik ini begitu rapuh." batinnya  sambil mengusap lemut rambut sang adik ipar.

" Adik Ling, ingat Zilong er dan Jun er," ucap She Mei Lu sambil tertawa kecil.

" Kakak..., tidak lucu."

" Hahah..., kamu itu sudah punya dua putra. Hais... Jika Jun er melihat,  entah bagaimana rekasinya." She Mei Lu menggoda sambil menyeka air matanya.

" Kakak, terima kasih sudah mau menjadi kakak kami berdua."

" Aku juga berterima kasih. Kalian berdua telah menerimaku sebagai saudara." sambil tersenyum lembut.

Tiba-tiba ruangan itu menjadi hening.

Tiba-tiba mereka berdua tertawa lepas.

" Ling er, Kakak Youyu," suara Qing Ruo mengejutkan mereka.

" Oh gege sudah kembali." sambil bergegas membuka pintu.

" Hm... sepertinya kita akan beristirahat beberapa hari lagi di kota ini. Apakah kalian keberatan?"

" Tidak masalah, lagi pula kami menyukai tempat ini."

" Baik. Ling er, Kakak Youyu, aku isturahat dulu." Sambil meninggalkan pintu kamar tersebut.

" Suamiku maaf, aku masih ingin berbincang dengan kakak Youyu, nanti aku  akan menyusul." Berbicara melalui telepati.

" Ling er, temani saja Kakak Youyu, tidak apa. Aku masih ada sedikit urusan." Sambil tersenyum lembut.

Setelah mengabari Qing Ling, Qing Ruo lalu meninggalkan tempat itu.

2. Masih di Kota Taiyang.

Dari jauh. 

Beberapa pasang mata yang mengawasi  tempat penginapan Qing Ruo dan rombongannya  begitu terkejut saat melihat Qing Ruo tiba-tiba hilang dari pandangan mereka.

" Jenderal, sejak kedatangan Jenderal Ruo,  kita benar-benar tidak bisa mengawasi tempat ini."

" Maksudnya?"

" Aku merasa tempat ini telah dilindungi oleh mantra formasi tingkat tinggi."

" Benar, tindakanya begitu mencurigakan." ucap yang lain berbicara.

" Sepertinya Kaisar Ning Hao benar-bebar tidak mempercayai kami." ucap Qing Ruo menimpal pembicaraan mereka yang tiba-tiba muncul dari belakang.

Jenderal Ning Wei yang ada di tempat itu begitu terkejut.

" Bagaimana mungkin?" batinnya gugup sambil mencari alasan.

" Jen-jenderal Ruo, kami ...."

" Tindakan kalian yang  telah meragukan kepercayaan dan niat baik kekaisaran Hanguo  benar-benar melukai perasaan kami," ucap Qing Ruo santai lalu meninggalkan tempat itu.

Ning Wei dan rombongannya terdiam. Mereka benar-benar kehilangan ide untuk memberikan sanggahan. Apalagi Qing Ruo yang tiba-tiba pergi.

" Jenderal, Apa yang harus kita lakukan?"

" Tapi bagaimana dia bisa mengetahui  keberadaan kita?" ucap yang lain berbicara.

Ning Wei terdiam. " Sebaiknya kita meninggalkan tempat ini."

" Baik," jawab yang lain lalu bergerak meninggalkan tempat itu. 

Setelah Ning Wei dan rombongannya benar-benar pergi,  barulah Qing Ruo  kembali ke dalam kamarnya.

Qing Ruo memasuki kamarnya dengan tenang dan melihat Qing Ling sudah menunggunya.

" Ling er kamu tidak menemani kakak Youyu?"

" Gege, kakak Youyu ingin beristirahat sendiri." sambil tersenyum lembut.

Qing Ruo lalu duduk disampingnya, dan memeluknya dengan hangat.

" Ling er, maaf karena aku menunda perjalanan"

" Gege, tidak masalah. Lagipula aku dan kakak Youyu sudah membicarakannya."

" Ling er, terima kasih. Saat ini aku sedang memantau masalah yang sedang terjadi, semoga saudara Yan Xiao Er berhasil."

" Maksud gege?"

" Aku telah berbicara dengan saudara Yan Xiao Er untuk menyelesaikan masalah ini."

" Semoga berhasil. Lalu apakah kita  akan terlibat secara langsung?"

" Ling er, kita akan menunggu perkembangannya. Semoga berhasil, sehingga kita bisa pulang."

" Baik," baik jawab Qing Ling lembut.

Setelah berbincang-bicang cukup lama, akhirnya mereka beristirahat.

****

Di tempat lain. ( Taman belakang istana kekaisaran Luan).

Ning Hao yang sedang duduk menikmati suasana  malam di kejutkan dengan kedatangan  Ning Wei dan rombongannya.

" Yang mulia Kaisar, maaf mengganggu istirahat Anda." Ning Wei memberi hormat.

" Ning Wei, Ada apa?"

" Yang Mulia Kaisar, tindakan kami telah diketahui oleh Jenderal Ruo."

" Apa! Tapi bagaimana bisa?" Dengan wajah penasaran.

" Yang mulia, kami juga tidak tahu bagaimana dia melakukannya. Saat itu kami sedang berada di tempat pesembunyian dan mengawasi tempat peristirahatannya. Tiba-tiba dia muncul di belakang kami dan menimpal pembicaraan."

" Lalu apa yang dia lakukan?"

" Tidak ada yang mulia. Dka hanya mengatakan bahwa dirinya  sangat tersinggung atas tindakan kita ini."

" Lalu apakah jenderal lain mengetahui hal ini?"

" Kemungkinan besar tidak."

Ning Hao terdiam cukup lama, lalu mendesah.

" Kalian Pergilah aku akan memikirkan caranya."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Wei dan rombongannya meninggalkan tempat itu, Ning Hao lalu kembali ke dalam istana dengan wajah masam.

****

Pagi  hari.

" Ling er, apakah kamu tidak merasa bosan?"

" Tidak, kan ada gege. Apakah gege merasa bosan?" sambil memeluknya dengan erat.

" Sepertinya demikian. Aku ingin jalan-jalan, apakah Ling er ingin ikut?"

" Sepertinya itu ide yang bagus, lalu bagaimana dengan kakak Youyu ?" tanya Qing Ling.

" Hm... kalau dia mau ikut juga boleh."

" Baik. Gege, aku akan  mengabarinya sekarang." sambil beranjak meninggalkan tempat itu.

Saat Qing Ling keluar dari kamar, Qing Ruo memanggil Hu Shan,  Tu Hai, Jine Han dan Xie Wu.

" Tu Hai, Xie Wu Kalian pergilah ke wilayah perbatasan kekaisaran Dong dan kekaisaran Meng. Laporkan setiap perkembangan yang ada. Jine Han dan Hu Shan, kalian berdua pergi ke  kekaisaran Hanguo. Temui kaisar,  Jenderal Liu Chiu dan Jiantou Tian sampaikan pada mereka untuk menerima usulan damai dari kekaisaran Dong." sambil menjelaskan alasannya dengan rinci.

" Baik penguasa," jawab ke empat pelayan bersamaan sambil meninggalkan ruangan itu.

Tidak lama kemudian,  Qing Ling  kembali bersama She Mei Lu.

" Gege, kami sudah siap."

" Baik, mari kita pergi."

Di depan gerbang, Qing Ruo meminta pada prajurit yang berjaga untuk tidak mengatakan kepergiannya sambil memberikan cincin penyimpanan yang berisi dua buah persik  abadi dan ratusan ribu kristal jiwa.

Lima belas menit setelah Qing Ruo dan rombongan yang meninggalkan gerbang istana,  Ning Hao bersama seorang jenderal mendatangi kamar Qing Ruo.

" Yang Mulia, sepertinya tidak ada orang di dalam ruangan. Apakah mereka telah pergi?"

" Benar aku juga tidak merasakan adanya aura seseorang di dalam kamar. Apakah dia benar-benar meninggalkan tempat ini?" dengan wajah panik.

Ning Hao lalu menemui prajurit yang berjaga.

" Prajurit,  apakah kamu melihat jenderal Ruo  meninggalkan ruangannya?"

" Tidak Yang Mulia. Aku bahkan telah berjaga dari tadi malam hingga pagi ini."

" Hm... Jika dia kembali kabari aku."

" Baik Yang Mulia."

Setelah Ning Hao dan Jenderal itu pergi, sang prajurit lalu mengirim pesan jiwa pada Qing Ruo dan melapor bahwa mereka sedang dicari oleh kaisar Ning Hao.

****

Di jalanan kota.

Qing Ruo yang sedang berjalan tiba-tiba menghentikan langkahnya.

" Gege, ada apa?"

" Ada pesan dari prajurit, bahwa Ning Hao ingin menemuiku."

" Apakah kita akan membatalkan acara hari ini?"

Qing Ruo menggelengkan kepalanya.

" Ling er, aku sudah tahu maksudnya, dan itu bukanlah urusan yang penting. Sudahlah jangan dipikirkan. Aku ingin menikmati suasana kota ini." Sambil melangkahkan kakinya.

Mereka bertiga terus berjalan hingga akhirnya tiba di restoran mewah.

Kehadiran Qing Ruo yang  didampingi oleh dua wanita bercadar menarik perhatian banyak orang.

" Lihat pemuda itu sangat  tampan. Aku yakin kedua wanita bercadar itu pasti sangat cantik."

" Tuan," ucap seorang pelayan cantik menghampirinya dengan hormat.

" Pelayan, Aku ingin ruangan khusus, makanan dan minuman terbaik di tempat ini."

" Baik Tuan." Sambil mengarahkan Qing Ruo dan rombongannya  pada ruang yang dimaksud.

 

Saat Qing Ruo dan rombongannya hendak menuju tempat tersebut, seorang  gadis yang sangat cantik bersama rombingannya menghampiri.

" Tuan muda, kami juga ingin menjadi pelayan anda. Apakah boleh?" dengan hormat.

" Maksud anda nona?" tanya Qing Ruo bingung.

" Kami juga ingin menjadi gadis bercadar, sama seperti mereka."

Qing Ruo tiba-tiba tertawa.

" Nona, anda salah paham. Dia adalah istri dan kakakku."

Sang gadis  terlihat salah tingkah.

" Maaf tuan, Nyonya, tapi aku benar-benar ingin menjadi pelayan anda." dengan wajah serius.

Qing Ruo menggelengkan kepala.

" Maaf nona, aku tidak memerlukan seorang pelayan. Lagi pula jika kalian ingin menjadi pelayan, kalian salah tempat, seharusnya kalian pergi ke istana kekaisaran." Menolak dengan halus.

" Baik tuan," jawab gadis-gadis itu sambil berlalu.

Setelah para  Gadis itu pergi,  sang pelayan lalu membawa  Qing Ruo menuju ruangannya.

***

Di dalam ruangan khusus lainnya.

" Saudari Aiqing,  ini sangat aneh, karena dia tidak terpengaruh oleh mantra ilusi jerat Asmara."

" Aku juga tidak tahu, tapi walau bagaimanapun aku harus mendapatkannya. Kalian tetap awasi tempat ini, aku akan segera kembali menemui guru dan meminta petunjuknya."

" Baik saudari, serahkan ini pada kami," jawab para gadis dengan wajah serius.

👉 Mohon untuk meninggalkan jejak berupa like dan komen. terima kasih.🙏