Menantu Hebat Seperti Dewa
Kota Jakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia, penuh dengan gedung-gedung tinggi dan memiliki perekonomian yang sangat makmur, dan melahirkan banyak keluarga kaya.
Buana Group bukanlah keluarga kaya di kota Jakarta, paling tinggi adalah bisnis keluarga yang berkembang dengan baik. Tapi keluarga kecil ini telah membesarkan seorang dewi "Erika Buana".
Erika diterima di Universitas Pramulya dengan peringkat nomor 1 dalam jurusan IPS. Dia menyelesaikan PhD-nya hanya dalam enam tahun. Karena dia adalah orang yang sangat baik dan terlihat sangat cantik, dia dipuji sebagai wanita idaman terkenal di Jakarta setelah kembali ke Jakarta dan memasuki bisnis keluarga. Dan tentu saja menjadi incaran para tuan muda kaya.
Tak disangka, setahun lalu, Nyonya Buana menikahkan cucunya Erika yang dikenal sebagai wanita idaman terkenal Kota Jakarta dengan seorang yatim piatu bernama Alex Gunawan.
Belum lama ini, Tuan besar keluarga Buana meninggal karena sakit, dan bisnis keluarga Buana juga memburuk.
Setiap anggota keluarga Buana memiliki dividen. Sebagai menantu, Alex juga memiliki dividen bulanan lebih dari 60 Juta. Namun, ketika keluarga berada dalam masa sulit, ketika setiap anggota keluarga sibuk berusaha memulihkan keterpurukan ekonomi, Alex malah tidak khawatir tentang apa pun sepanjang hari.
Dia tidak pernah pergi ke perusahaan, tetapi melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah. Kata kasarnya, dia hanya sampah yang hidup dengan bergantung pada orang lain.
Keluarga Buana tidak suka melihatnya. Sering menertawakannya dan ingin mengusirnya dari keluarga Buana.
Bahkan Erika sendiri pun merendahkan suaminya, Di matanya, Alex hanyalah seorang yang tidak berguna. Entah metode apa yang dia gunakan untuk membujuk kakek agar mengambil keputusan dan menjadikannya sebagai menantunya!
Kakek meninggalkan surat wasiat sebelum dia meninggal, "Kecuali jika Alex meminta cerai, dia tidak akan pernah menceraikan Alex."
Karena itu, dia selalu cuek pada Alex, terlebih lagi tidak memperbolehkan Alex menyentuh tubuhnya. Dia bahkan mencoba yang terbaik untuk membuat Alex menceraikan dirinya sendiri.
Pertama, dia memecat pelayan di rumah, dan menyerahkan semua pekerjaan rumah kepada Alex, mencuci dan memasak, membersihkan lantai, dan bahkan membersihkan toilet.
Erika percaya bahwa Alex adalah seorang laki-laki, dan dia harus memiliki harga diri jika dia laki-laki. Setelah waktu yang lama, dia pasti tidak akan mampu menanggung penghinaan ini, dan dia akan menyerah.
Tapi, setelah setahun, Alex malah senang mengerjakan pekerjaan rumah, rumah ini menjadi sangat bersih berkatnya, dan bunga serta tanaman di pekarangan tumbuh dengan sangat baik. Semakin Alex seperti ini, semakin Erika meremehkannya. "Tinggal di rumahku, hidup bergantung pada orang lain, Alex, kamu sangat tidak berguna!"
Sore ini, Alex menyenandungkan sebuah lagu kecil, mula-mula menjemur pakaian yang sudah dicuci, lalu mengambil sapu untuk membersihkan pekarangan, dan akhirnya mengambil ember untuk menyirami sayur yang ditanamnya sendiri di pekarangan.
Tiba-tiba, terdengar suara siul di luar pagar.
Alex mendongak, dan melihat seorang pria besar dengan tinggi 1,90 meter berdiri di luar tembok. Dia menyeringai pada Alex, "Kakak, akhirnya aku menemukanmu. Tak kusangka kamu hidup mengasingkan diri di sini?"
Alex tersenyum tipis dan berkata, "Andi, apa yang kamu lakukan di sini?"
Andi Hartono tersenyum dan berkata, "Kak, sejak kamu berhenti," Gang Serigala" telah melampaui momentum kita. Jika mereka melepaskan diri dari perlindungan bisnis Gang Beruang Hitam kita, kita akan kehilangan setidaknya 56 Triliun setiap tahun. Terutama setelah perluasan kekuatan Gang Serigala, orang ini pasti akan melawan Gang Beruang Hitam kita. "
Alex tersenyum, "Itu semua urusanmu. Bagaimanapun, kamu juga Empat Raja Dunia dari Gang Beruang Hitam, nama julukan ini bukanlah hasil bualan."
Andi menggaruk kepalanya dan berkata, "Bos, hanya kamu yang bisa mengalahkan Gang Serigala. Jika kamu tidak muncul, aku khawatir Gang Beruang Hitam kita akan menderita kerugian serius."
Alex menepuk bahu lebar Andi, dan perlahan berkata, "Andi, sejak hari ini di tahun lalu, aku sudah bukan lagi bos Gang Beruang Hitam."
Andi berkata dengan cemas: "Kak, kamu benar-benar tidak peduli dengan persaudaraan, apakah kamu benar-benar tega membiarkannya?"
Alex berkata: "Pada saat itu, untuk menyelamatkanmu, aku ditembak tiga kali. Ini bukan persaudaraan? Sekarang aku punya istri, tidak lagi membunuh, jangan menyebut bos lagi. Jangan ganggu hidupku, jika tidak, jangan salahkan aku karena tidak mengakui teman sepertimu. "
Andi menghela nafas, mengubah kata-katanya dan berkata, "Bos, tidakkah kamu menyambutku dengan makanan? Ketika kakak iparku kembali dari kerja, biarkan dia memasak dua hidangan untuk kita dan minum bersama, ya?"
Alex melotot ke arah Andi, dan tiba-tiba marah, "Enak saja! Kamu bahkan masih ingin kakak iparmu memasak untukmu? Aku saja tidak menikmati perlakuan semacam itu. Jangan bicara omong kosong, cepat pergi, kakak iparmu tidak suka aku berurusan dengan orang asing. "
Andi berkata dengan sedih: "Lagipula aku saudaramu, bahkan traktir makan saja tidak boleh?"
"Berhenti bicara omong kosong, pergi!" Ekspresi malas Alex tiba-tiba hilang, dan aura pembunuh melesat dari matanya. Andi tercengang dan lari dengan patuh.
Setelah mengusir Andi, Alex memetik beberapa tomat segar dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam, "Istriku suka makan tomat yang dicampur gula, terus masak beberapa macam sayur lagi yang dia suka, kebahagiaannya adalah yang terpenting."
Sebuah mobil Volkswagen Golf abu-abu perak melaju masuk ke halaman, seorang wanita yang sangat cantik turun dari mobil itu. Dia memiliki rambut hitam panjang dan lurus, paras yang cantik, riasan tipis, dan leher jenjang dan putih dengan kalung kristal tergantung di lehernya. Gaun ketat dan hitam membungkus tubuh montoknya, dapat dikatakan bahwa tubuhnya sangat sempurna.
Erika- wanita cantik yang sulit ditemukan, diakui sebagai dewi pertama di Kota Jakarta.
Alex mengenakan celemek dan keluar dari dapur untuk menyambutnya, "Istriku, kamu sudah kembali, kamu sudah bekerja keras. Makan malam sudah siap, kamu mandi atau makan dulu?"
Erika menatap Alex dengan tegas, dan menegur: "Berapa kali aku harus memberitahumu? Tidak peduli di rumah atau di perusahaan, kamu tidak diizinkan untuk memanggilku istri, kamu harus memanggilku dengan sebutan Presdir Buana!"
Alex menerima teguran tetapi tidak marah, dan berkata sambil tersenyum: "Aku akan mengingatnya Presdir Buana, lain kali aku tidak akan membuat kesalahan seperti ini lagi."
Melihat senyum Alex, Erika merasa jijik di dalam hatinya. Dia berkata dengan sangat marah: "Kamu sajikan dulu masakan yang sudah ada. Biarkan aku melihat apakah suka atau tidak."
"Baik, segera!" Alex berlari ke dapur, dan tanpa banyak usaha, empat lauk yang terlihat enak telah disajikan.
——————
Novel ini adalah karya terbaruku saat ini, dan sedang on going gratis di NovelToon. Aku akan update 1 bab setiap harinya, jika pengen tahu kisah terbaru, jangan lupa untuk baca tepat waktu ya!
"Udang goreng mentega, telur dadar padang, tomat dicampur gula, acar timun. Presdir Buana, ini semua sayur yang kita tanam sendiri, apakah sesuai dengan seleramu?"
Erika hampir meneteskan air liur begitu melihat hidangan ini, dalam hati dia mengeluh, "Si sampah ini tidak bisa berbisnis, tetapi malah punya keterampilan memasak yang baik! Seandainya kamu dapat meluangkan waktu untuk melakukan hal penting, aku tidak perlu menerima semua tatapan sinis anggota keluarga. Hah! Kamu sungguh mengecewakan."
Dia dengan tegas berkata: "Mengapa lauk ini lagi, dasar bodoh, apa kamu tidak bisa memasak hidangan yang lain? Aku tidak berselera, tidak makan!"
Erika mempersulitnya, tetapi Alex sama sekali tidak marah, "Presdir Buana, kamu mungkin terlalu lelah bekerja hari ini, dan menyebabkan nafsu makan memburuk. Jika kamu tidak menyukainya, aku akan membuatkan beberapa makanan favorit lagi."
Erika mengertakkan gigi dan berkata di dalam hatinya: "Merepotkan begini saja kamu masih tidak apa-apa? Sungguh tidak bisa diobati. Kalau begitu aku akan melihat seberapa hebat kamu bisa menanggungnya."
"Iya, apa yang kamu katakan masuk akal. Aku agak lapar hari ini. Hidangan ini tidak cocok untuk seleraku. Pergi ke dapur dan buat beberapa lagi."
Melihat alis Alex bergerak, Erika diam-diam senang, "Bagaimana, tidak tahan? Aku hanya ingin menyuruhmu, jika kamu marah, berdebatlah denganku. Jika pertengkarannya memuncak, kita akan bercerai!"
Siapa sangka, Alex tersenyum ringan, "Tidak masalah, kamu bilang saja mau makan apa, aku akan memasaknya!"
Erika berpikir sejenak dan berkata, "Aku suka makan iga sapi dengan daun bawang yang kamu buat terakhir kali."
Alex tersenyum pahit dan berkata, "Presdir Buana, tidak ada lagi iga di rumah."
Erika memelototi, "Jika tidak ada di rumah, kan ada di supermarket. Kamu ini malas, atau memang tidak mau membelikannya?"
Alex berkata, "Bukan. Aku khawatir kamu kelaparan dan tidak bisa memasaknya tepat waktu."
Erika berkata: "Aku bisa menunggu, cepat pergi beli!"
Alex mengiyakan, segera berbalik dan keluar, mengendarai sepeda, dan membeli iga dari supermarket yang berjarak enam kilometer. Kemudian segera berlari ke dapur dan mulai memasak hidangan favorit Erika.
Satu jam kemudian, Alex dengan dahi yang berkeringat kembali ke ruang makan dengan iga daun bawang . Dia tersenyum dan berkata, "Presdir Buana, iga daun bawang favoritmu sudah siap."
Pemilihan iga daun bawang sangat istimewa, setiap iga memiliki tulang yang renyah. Setelah diolah Alex, tulang dan dagingnya menyatu, dagingnya enak, renyah di luar dan empuk di dalam. Warna luarnya coklat-merah, yang membuat orang sangat berselera.
Erika mengambil sepotong dan memakannya, dan berhenti makan setelah itu.
Alex bertanya: "Presdir Buana, mengapa kamu tidak memakannya?"
Erika menjawab dengan dingin: "Aku kenyang."
Meskipun Alex bekerja keras untuk menyiapkan hidangan yang sangat lezat ini, tetapi perilakunya yang ingin menyenangkan Erika malah menyebabkan Erika semakin tidak puas. "Alex Gunawan, kamu benar-benar pria yang tidak punya harga diri! Hanya untuk mendapatkan dividen dari Buana Group kami, kamu bahkan sampai menyenangkanku begini, kamu tidak takut dimarahi atau diejek, tetapi aku tidak tahan!"
Tepat saat ini, ponsel Erika berdering, dan dia menjawab panggilan tersebut. Panggilan tersebut ternyata dari pengadilan. Seorang petugas pengadilan memberi tahu Erika bahwa dia telah melanggar perjanjian kerja sama yang ditandatangani dengan keluarga Chandra dan dituntut oleh Eric Chandra.
Erika menutup telepon dan tidak tahan untuk berkata, "Eric Chandra, kamu ingin menghancurkan Hotel Emperor-ku, tetapi itu tidak mungkin. Jangan berpikir bahwa keluarga Chandra-mu kuat, jadi aku takut padamu. Mau diselesaikan di pengadilan? Oke, aku tidak takut padamu! "
“Siapa yang berani menghancurkan Hotel Emperor? Menindas istriku, apa kamu cari mati?” Pikir Alex dalam hati.
Hotel Emperor adalah properti dari keluarga Buana, atas nama Erika. Belum lama ini, rencana perkotaan baru Kota Jakarta dikeluarkan, yang membutuhkan investasi sebesar 15 Triliun di Teluk Indah untuk membangun dermaga skala besar seberat 300.000 ton, di mana dapat langsung naik kapal pesiar mewah untuk bepergian ke luar negeri. Apalagi kapal kargo yang langsung menuju ke negara-negara Asia Timur, Asia Selatan, dan lainnya.
Pusat perbelanjaan high-end bebas bea cukai di sekitar dermaga, hotel bisnis turis sehingga harga rumah di Teluk Indah langsung naik.
Hotel Emperor terletak di zona emas di pantai utara Teluk Indah, dua tahun lalu, saat itu rencana perencanaan pemerintah kota belum dirilis. Tuan besar keluarga Buana masih hidup. Dia dan Chandra Group mencapai kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan lahan kosong di pantai utara Teluk Indah.
Tanpa diduga, tuan besar keluarga Buana malah meninggal karena penyakit yang kambuh, dan keluarga Chandra tidak mematuhi janjinya. Setelah rencana baru dikeluarkan, mereka bahkan meninggalkan keluarga Buana untuk mengembangkan Teluk Indah sendiri, dan bahkan ingin membongkar paksa Hotel Emperor milik keluarga Buana.
Setelah Alex dan Erika menikah, mereka tidak terlalu memperhatikan urusan luar, dan Erika tidak pernah memberitahunya tentang urusan bisnis. Oleh karena itu, Alex tidak memahami Eric, tuan muda dari keluarga Chandra.
Namun, Alex mengerti apa maksud Erika, seorang pria bernama Eric ingin melawan Erika. "Berani menyentuh sehelai rambut istriku, aku akan membuatmu menangis minta ampun!"
Bergabung dengan organisasi tentara bayaran nomor satu dunia "Geng Beruang Hitam" pada usia 16 tahun, dan menjadi "Bos Gang Beruang Hitam" pada usia 21 tahun. Setelah lima tahun mengelola Geng Beruang Hitam, tidak ada yang bisa lebih hebat darinya. Alex yang berusia 26 tahun tiba-tiba menarik diri dari Geng Beruang Hitam untuk menikah, dan hanya dia yang tahu alasannya.
Alex lahir di keluarga pedesaan yang miskin sejak dia masih kecil. Orang tuanya meninggal ketika dia berusia sembilan tahun. Setelah berhenti sekolah, dia pergi ke kota Jakarta untuk hidup dengan paman sepupunya. Tapi siapa sangka bahwa paman sepupunya sudah tidak berada di kota Jakarta lagi.
Alex akhirnya menjadi pengemis. Ada hujan badai di hari itu. Dia tidak makan selama tiga hari tiga malam, dan pingsan di gerbang rumah kediaman besar keluarga Buana.
Ketika Alex bangun, dia melihat seorang gadis kecil yang polos dengan rambut dikepang dan seorang lelaki tua yang sangat baik.
Pagi itu, Erika yang berusia enam tahun pergi olahraga pagi bersama kakeknya, dia menemukan Alex dan menyelamatkannya.
Erika memberikan jaket putih barunya untuk sementara waktu pada Alex dan memberinya susu panas sedikit demi sedikit. Kehangatannya dengan cepat mengusir dingin dari tubuh Alex. Sejak saat itu, gadis kecil dengan kepang terukir dalam di hati Alex, tidak bisa dilupakan!
Kemudian, Tuan besar Buana secara pribadi mengirim Alex ke panti asuhan yang dibantu oleh keluarga Buana. Alex tidak meninggalkan Jakarta sampai dia lulus dari SMP, kemudian pergi ke luar negeri untuk tinggal dengan pamannya, dan bergabung dengan Gang Beruang Hitam ...
Setelah dia mencapai kesuksesan dengan bakat dan kerja kerasnya, dia selalu ingat bahwa dia harus membalas budi, berharap untuk melihat gadis berkepang itu lagi.
Satu tahun yang lalu, Alex keluar dari Gang Beruang Hitam dan kembali ke kampung halamannya di kota Jakarta. Dalam sebuah kebetulan, Alex menyelamatkan tuan besar Buana yang diburu musuhnya. Jadi, itulah sebabnya ada kisah pernikahan Alex dan Erika. Namun, setelah kematian tuan besar Buana, tidak ada seorang pun di keluarga Buana yang mengetahui identitas asli Alex.